Goresan Pena Aiwida

Izinkanlah Sejenak Aku Berhenti
Oleh : Aiwida

Dan berterima kasih
Kepada Yang Maha Kasih
Kepada Yang Maha Mengetahui
Yang nampak atau yang tersembunyi
Kepada Yang hadir dan meliputi
Kepada Yang dekat dan melindungi

Detak jantung, arus pembuluh nadi Kau getarkan
Semata hanya untuk memuji-Mu
Kau kemaskan, Kau bungkuskan
Daging dan tulang belulang
Sebuah lapisan terluar yang folikelnya bergerak
Memberikan persaksian
Akan keMahaan
Akan keEsaan

Lelah tubuh membersamai alam ini
Gegap gempita pesonanya dunia menguji kesadaran diri
Menghitung waktu mengatur langkah
Di persimpangan jalan

Rasa ini tak dapat kuungkapkan lagi
Hanya bulir-bulir bening mewakili

Terimakasih,
Kau pilihkan jalan ini

? Untuk-Mu, sumber inspirasi ?

Tulisan Tanpa Judul
Oleh : Aiwida

?Pandanganku tak memiliki warna untuk ini
Tak ada suara yang menegaskan indahmu
Tidak pula gurat wajah
Menyeruakkan kemantapan hati serupa keyakinan
Saksi bisu sejarah lalu hanya terus membisu
Kelamnya tak mau membiru
Tak seperti bunga-bunga bermekaran di musim semi
Indahmu hanya serupa kuncup yang tak kunjung berkembang

Duhai bayangan…
Cepatlah memudar
Agar aku bisa segera berpendar
Serasi langit, awan, matahari dan bulan berkelindan
Mengurus bumi, menumbuhkan harapan-harapan
Dimana jasad-jasad bernyawa menanti karyaku
Menanti kepalan tanganku menyibak kemaha masa bodohan manusia-manusia
Yang terlena oleh tipuan dunia

Wahai dirimu yang tak jua berwujud,,,
Datanglah
Atau menghilanglah!
Agar aku bisa melanjutkan hidup

Aku bukanlah mereka yang merenda asmara di dalam hamparan jarak
Aku bukanlah burung-burung merindu padang-padang tak bertepi
Aku hanya seonggok manusia kecil yang membutuhkan sejuknya embun
Memadu kasih dengannya dan menyentuh asmaranya
Nyata kesegarannya dapat kusentuh setiap pagi

Wahai pikiranku
Berdamailah dengan hatiku
Agar seisi dunia dapat merasakan kehadiranmu di dunia ini
Sebuah sentuhan bermakna yang selalu menjadi tujuan hidupmu

Wahai kamu yang ada di cermin di hadapanku itu
Bergegaslah!
Waktumu tidaklah lama
Sebelum episodemu digantikan oleh yang lebih baik
Sebelum Sang Maha menyetujui sang malaikat maut
Dan menyudahi jatahmu
Menguntai cita-cita dan harapan

Bergegaslah!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *