Ketika Lampu Indikator Menyala

Sudah beberapa hari lampu indikator radiator menyala merah. Itu pertanda panas mesin sudah melewati batas normal. Jika perjalanan jarak pendek memang tidak terasa atau tidak menyala. Tapi jika agak jauh maka secara otomatis akan menyala merah.

Tanpa ada rasa curiga pada kerusakan di instalasi pendingin, jadi hanya menambahkan air radiator saja. Beberapa hari berjalan normal tapi di hari hari berikutnya lampu indikator menyala lagi. Masih perpikiran positif, bisa jadi memang rusak. Karena memang motor tua generasi pertama matic.

Tapi hari ini ternyata lain cerita. Bisa jadi panas melebihi ambang batas jadi kuda besi yang biasanya lancar menembus ramainya lalulintas harus ngambek tak mau melaju.

Mau diopname di bengkel ternyata bengkel sebelah tutup. Jadilah mengoperasi kuda besi yang selalu seria menemani kemanapun pergi.

Diagnosa layaknya dokter, mulai dari mesin, pengapian hingga ke pendinginan. Ternyata pipa masuk air di radiator yang dari mesin putus karena lapuk dimakan usia. Putar otak sepersekian detik akhirnya ada solusi tanoa harus mengganti radiator.

Yaitu dengan menyambung dengan pipa besi. Dalam angan, penyambungan tersebut dijamin kuat. Sedangkan peralatan yang diperlukan, hand taps ukuran M 12X1, pipa besi dengan ukuran panjang 2,5 cm dengan diameter 14 mm sepanjang 2 cm dan diyjungnya drat dengan diameter sesuau hand taps yaitu M 12X1. Untuk pipa ini bisa pesan ke tukang bubut. Kebetulan di rumah ada mesin bubut tinggal dioperasikan sendiri.

Untuk pemasangan pipa sambung dibantu dengan lem besi.

Jadilah, dan radiator siap untuk dipasang kembali. Biasanya untuk tips perbengkelan biasa di upload di blog bengkel, tapi untuk hari ini biarlah ada di sini.

Tips-tips yang lain ada di bengkelbangun.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *